Tragedi Kamis Malam Jum'at

Beberapa menit yang lalu ketika saya sedang asik mengerjakan tugas kelas bahasa Turki di kamar asrama, tiba-tiba teman sekamar saya masuk dengan muka ditekuk, sebut saja namanya Nuray (nama disamarkan..haha). Saya mencoba menyapanya seperti biasa tapi kali ini responnya sangat berbeda dari biasanya. Saya tatap wajahnya dengan beribu rasa penasaran dan teman Turki saya yang lain Elif (nama samaran) pun bertanya padanya ," Ne oldu? (apa yang terjadi?)"  

Pertanyaan itu Elif ulang hingga berulang kali tapi Nuray masih enggan mengatakan sepatah-katapun, hingga beberapa menit kemudian tangisan pecah dari wajah cantiknya, Nuray menangis sejadi-jadinya.

Entahlah apa yang terjadi, kemudian dia bercerita panjang lebar. Sayangnya saya hanya bisa menangkap beberapa kalimat saja..haha (kan saya baru belajar bahasa Turki :D). 

Kemudian dengan rasa ingin tahu yang memuncak hingga ubun-ubun saya bertanya pada Elif dalam bahasa inggris tentang apa yang Nuray katakan. dan Elif bercerita bahwa Nuray sedang dalam pertengkaran besar dengan pacarnya...fufufu....

Pacarnya telah mencabik-cabik hatinya, menghianati kepercayaannya, intinya pacarnya berkhianat. Dalam hati saya hanya bisa bilang 'udah putusin aja, Bitti'...fufufu

Yang buat saya kaget saat itu Nuray masih tetap berusaha menelpon pacarnya itu sambil menangis sesenggukan meminta penjelasan, Elif dan Saya berusaha menenangkannya dan menyuruhnya untuk mematikan telepon itu. Tapi dia tetap menelpon pacarnya dan bahkan saat itu dia kembali menangis sejadi-jadinya, dia mencoba memukul setiap benda yang ada di dekatnya dan menendang ranjang dan melempar sepatu yang dikenakannya...fufufu

Sampai-sampai tetangga kamar sebelah ikut datang karena kamar kita saat itu sangat berisik atas kejadian itu. Elif dan Saya berusaha meraih tangannya dan berusaha menenangkannya, beberapa menit kemudian tangisnya sudah mulai mereda, ia sandarkan kepalanya di pundak saya dan saya berusaha menangkannya kembali sedangkan Elif mengambilkan tissue dan mengusap air matanya.

Cinta itu selalu lurus tapi manusialah yang membengkokkannya

Cinta itu selalu putih bersih tapi manusialah yang menodainya

Cinta itu selalu benar tapi manusialah yang menjadikannya tidak benar