Pengalaman Kuliah di Turki (part 1)

Apa kabar Indonesia tercinta? Semoga selalu baik-baik ya di sana :)

Dengar-dengar kabar di Indonesia sekarang sedang demam drama Turki. Kita yang di Turki sini lagi demam ujian final...hehe *ups, udah lewat deh ujiannya sekarang masa liburan. Udah mau habis malah liburan winternya.

Saya kuliah di Kota Izmir tepatnya di Ege University Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Alhamdulillah di sini dapat dosen, teman dan lingkungan belajar yang mendukung. Nah, kuliah di sini tentunya sedikit berbeda dengan di Indonesia apalagi jika menggunakan bahasa Pengantarnya Turki. Tapi, jangan kuatir kuliah di luar negeri itu menyenangkan, penuh tantangan dan pastinya siap-siap jadi pusat perhatian kalau kuliah di luar negeri.
Semester pertama ada 9 mata kuliah yang wajib saya ambil, yaitu :

1. Introduction to microeconomics
2. Introduction to business
3. Foreign Language
4. Turk Dili (Bahasa Turki)
5. Ataturk ilkeleri ve inkilap tarihi (sejarah)
6. Matematik (matematika)
7. Hukukun temel kavramlari (konsep dasar hukum)
8. Iktisat, toplum ve uygarlik (Ekonomi, masyarakat dan peradaban)
9. Universite yasamina gecis (Transisi kehidupan kampus)

Dari 9 mata kuliah ini 3 diantaranya menggunakan bahasa pengantar bahasa inggris sedangkan sisanya bahasa turki, tapi dalam prakteknya pelajaran yang menggunakan bahasa inggris-pun kadang dijelaskan dengan bahasa turki. Untuk kita mahasiswa asing yang belajar bahasa turki hanya 9 bulan kemudian mengikuti kegiatan perkuliahan dalam bahasa turki tentu cukup berat, butuh belajar dan usaha ekstra serta pantang menyerah apalagi putus asa, sudah mampu melangkah sejauh ini sampai tiba di Turki pasti juga bisa melewati dunia perkuliahan. Saya dan teman sekamar saya, we study like crazy..haha. Kita belajar sampai larut malam bisa dibilang sampai pagi. Kita menikmati ini semua, sepertinya belajar sudah menjadi hobi baru kita. Iya, kita benar-benar merasakan menjadi pelajar yang sesungguhnya di sini, dulu saat di indonesia kita jarang belajar. 

Turki merupakan negara 4 musim jadi satu semester perkuliahan itu hanya 4 bulan. Libur winter satu bulan dan libur summer 3 bulan. Semester pertama kuliah di warnai rasa deg-degan, seneng, sedih, takut, speechless, campur aduk pokoknya. Setelah masuk kurang lebih satu setengah bulan kita akan berhadapan dengan ujian tengah semester kemudian dua bulan berikutnya kita dihadapkan pada ujian final.

Ujian tengah semester berjalan dengan cukup mulus, biarpun ada satu mata pelajaran yang mendapatkan nilai di bawah standar. Hal ini cukup membuat teman-teman Turki terkagum-kagum, tentu saja mereka terkagum-kagum dan heran secara bahasa turki saya masih belepotan gini terus bisa lulus ujian midterm(tidak tahu saja mereka bagaimana saya belajar...hoho). Teman-teman turki saya itu suka kepo, termasuk soal nilai yang saya dapatkan. padahal, saya itu tidak suka mengekspos nilai yang saya dapatkan tapi mereka selalu memaksa dan mengatakan nilai mereka duluan. Tapi, mereka juga menyenangkan dan perhatian banget sih.

Midterm berlangsung cukup menegangkan tapi juga menyenangkan. Ada beberapa dosen yang sampai memuji saya di kelas karena saya mendapatkan nilai tertinggi di mata kuliah yang mereka ajar tapi, ini membuat saya jadi malu dan terbang. Sadar, tidak boleh terlalu terlena agar tidak sombong dan lupa diri akhirnya berusaha move on dari hasil midterm dan berusaha lebih keras lagi untuk final. karena jujur saya kuatir pada pelajaran 'hukuk' dan 'matematik' yang keduanya menggunakan bahasa turki dan dosennya kalau buat soal selalu panjang dan butuh pemahaman mendalam. Orang Turki aja juga bilang kalau susah.

Menjelang Final teman-teman Turki mulai berdatangan untuk meminta diajari 3 mata kuliah yang memakai bahasa inggris itu, tapi mereka meminta saya untuk menerangkannya dalam bahasa turki. Bahkan kita sampai berdiskusi hingga larut malam lewat WA. tentu saja saya senang bisa membantu mereka tapi tak jarang saya juga bingung, dengan kemampuan bahasa turki yang masih ala kadarnya agak sulit menjelaskan beberapa materi ke mereka. apalagi kalau harus menjelaskan tentang istilah bisnis dan ekonomi dalam bahasa turki. Tapi saya tetap berusaha semampu saya. Bahkan saya jadi sering buka-buka kamus Turki, kadang saya juga mencampur english-turkish dan kadang saat saya memulai membuka pembicaraan mereka juga suka tertawa-tawa karena penjelasan saya yang menggunakan bahasa turki dengan grammar terbolak-balik. Hal ini cukup seru dan menantang.

Memasuki minggu final, membuat saya harus belajar lebih keras lagi tapi, sekali lagi saya katakan saya menikmati fase ini (saya itu orangnya aneh dari SD sampai sekarang paling suka sama minggu ujian). sebenarnya saya juga takut dengan pelajaran sejarah (secara ini berhubungan dengan sejarah turki dan seluk beluknya yang kita belum pernah pelajari) dan beberapa pelajaran lain. Untung sekali saya punya teman-teman baik yang mau memberikan catatan ringkasan materinya kepada saya. Mungkin karena wajah saya yang polos dan suka senyum khas orang Indonesia makanya dosen dan teman-teman menyayangi saya (ini GR banget :D). 

Setelah ujian final. selanjutnya kita menunggu hasilnya apakah kita lulus atau harus ikut remidial, tapi saat itu saya terus berdoa dan berpikiran positif bahwa saya akan lulus dan tidak ikut remidial. biarpun pengumuman hasil ujian belum keluar, teman-teman turki se gank saya (cieh gaya udah punya gank :D) mengajak untuk kumpul dan makan bareng dalam rangka refreshing sehabis final. 

Sambil menunggu hasil ujian, saya pun pergi ke luar kota sejenak untuk mendinginkan pikiran dan refreshing sekalian bermain-main salju. Dan saat yang di tunggu-tunggu pun tiba, semua hasil ujian satu persatu keluar. Alhamdulillah saya lulus tanpa remidial, hari-hari berat semester satu yang penuh drama dan air mata telah terlewati. (padahal sempat geleng-geleng mau pulang aja ke Indo pas masuk hari pertama kuliah, cerita hari pertama kuliah klik disini)

Please jangan tanyakan IP kepada kami itu ranah yang sensitif, kalau kata teman-teman Indonesia yang pernah kuliah S1 di Indonesia kemudian lanjut S1 di sini mereka bilang di Indonesia Ip mereka lebih tinggi daripada pas disini karena pakai bahasa sendiri. Tapi enaknya disini kuliah itu tidak mendapat banyak tugas.

Lulus final tanpa remidial untuk mahasiswa yang kuliah S1 pakai bahasa turki itu sudah cukup membuat kami senang (biarpun sebenarnya tetep ngarep ip tinggi :D). Lulus tanpa remidial menjadi hal yang membahagiakan karena banyak dari teman-teman Turki yang harus mengikuti remidial bahkan kadang mereka harus mengambil kembali mata kuliah itu karena tidak lulus. tapi tenang saja, sebenarnya tetap bisa kok dapat ip tinggi di sini asal kitanya rajin dan telaten. 

Memang benar usaha tidak pernah menghianati hasil, nikmati saja segala prosesnya, lakukan yang terbaik, terus yakin dan percaya kemudian waktu akan menjawabnya. Dan jangan pernah meragukan kekuatan doa orangtua. Doa mereka itu "miracle". Saya bisa seperti sekarang juga karena doa orangtua :)

Sekarang saatnya menyiapkan hati, pikiran, jiwa, raga untuk menghadapi semester berikutnya. Harus lebih teratur dan giat lagi belajarnya, lebih dikencengin doanya. Semoga mendapat hasil yang lebih baik dan lulus tanpa remidial biar bisa pulang kampung dengan bahagia ke Indonesia, summer holiday mau mudik. See you soon Indonesia, love you, seni seviyorum :)

*pengalaman kuliah di Turki part 2 klik di sini