Dilema Mahasiswa Asing

Tik tok tik tok…..masuk enggak masuk enggak…

Minggu pertama awal masuk kuliah cukup membingungkan dan penuh kegalauan karena status yang belum jelas antara siswa persiapan kelas bahasa atau mahasiswa baru semester satu. Mau masuk sebagai mahasiswa semester satu tapi jadwal belum jelas, pilihan lainnya adalah masuk kelas persiapan bahasa, ahhh tidaak… tidak mau… hehe. 

Sehingga sementara waktu hanya bisa menunggu hasil ujian bahasa inggris keluar dan menyatakan bahwa ‘lulus’. Iya, sebelum memulai perkuliahan di fakultas saya ini wajib untuk ikut ujian pembebasan kelas persiapan bahasa inggris atau jika tidak lulus wajib ikut kelas persiapannya selama setahun. Dalam hati yakin pasti lulus sehingga bisa skip kelas persiapan dan langsung masuk kuliah.

Setelah menunggu dan menunggu

ternyata saya tidak bisa menahan keinginan untuk masuk kuliah. 

Oke, karena takut ketinggalan pelajaran dan karena sudah yakin kalau pasti lulus ujiannya makannya saya memberanikan diri untuk masuk kuliah. 

Hari pertama masuk kelas terasa sedikit canggung dan kaget, secara satu kelas isinya bule Turki semua dan pastinya pada ngomong pakai bahasa Turki tidak terkecuali dosennya. Biarpun katanya jurusan saya ini 70% pakai bahasa inggris tapi tetap saja dalam prakteknya untuk tahun pertama hanya 3 dari 9 mata kuliah yang pakai bahasa inggris. Alhamdulillah, masih dapat  matkul yang pakai bahasa inggris. Nggak kebayang kalau full bahasa Turki. Saya acungi jempol buat anak-anak yang full matkulnya pakai bahasa Turki. Kalian hebat…..

Kendala di tahun pertama untuk mahasiwa asing yang kuliah di sini adalah bahasa. Kita sebelumnya tidak tahu menahu mengenai bahasa Turki dan baru mengenal dan belajar bahasa Turki selama 9 bulan kemudian kita di lepas di bangku perkuliahan dan harus menjalani perkuliahan dengan bahasa ini. Ya, sebenarnya bahasa Turki tidak begitu sulit hanya perlu sering praktik dan ketelatenan. Setelah 9 bulan belajar bahasa Turki itu memang kita bisa bicara dan ngobrol kesana-sini. Tapi, jelas beda kasusnya ketika kita dihadapkan di bangku kuliah, karena bahasa yang di gunakan adalah bahasa akademik dan hampir semua istilah akan diubah menjadi bahasa Turki. Seperti contohnya saya ketika dihadapkan dengan matematika ekonomi dan bahasa pengantarnya adalah bahasa Turki, semua istilah diubah jadi bahasa Turki, minggu pertama melihat dan mendengarkan dosennya sedikit shock dan hanya bisa geleng-geleng…haha, sampai sempat pengen pulang ke Indonesia :D tapi, setelah di cerna lebih dalam lagi, ternyata sebenarnya itu mudah. Cuman butuh ngenal istilah-istilahnya saja :)

Alhamdulillah sekarang di minggu ketiga sudah lebih membaik, bahkan bisa dibilang sudah betah kuliah di sini. Semua teman-temannya baik dan ramah. Para dosennya juga pengertian sekali dengan kami para mahasiswa asing. Tiap teman yang  saya temui pasti selalu menawarkan bantuan, meminjami saya catatannya dan sabar kalau sayanya nggak ngerti sama kata yang mereka ucapkan kadang mereka akan lihat di kamus terus lanjut lagi ngobrolnya. Intinya sih kita harus ramah juga sama orang lain maka mereka akan ramah juga ke kita. Hukum timbal balik gitu. 

Kalau di Tanya berat nggak sih, ya akan berat kalau kita mikirnya berat tapi akan jadi mudah dan ringan ketika kita menikmatinya dan berusaha sekuat tenaga. Sudah melewati banyak jalan tajam dan terjal dan sekarang sudah melangkah sejauh ini tidak boleh menyerah dan berhenti di tengah jalan, harus terus berjuang. Jadi saya yakin kedepannya akan lebih indah, bersusah payah dahulu sebelum mendapat yang lebih indah. Yakin pasti bisa, pasti baik, pasti sukses, pasti bisa melewati segala rintangan. 

Kalian juga setuju kan kalau kita harus tetap ceria, terus berjuang dan pantang menyerah. Sesedih dan seterpuruk apapun keadaannya harus tetap ikhlas, kuat dan yakin. Allah itu akan selalu memposisikan kita di posisi dan tempat yang kita mampu dan kuat menjalaninya, jadi apapun yang terjadi kita tidak boleh menyerah dan putus asa. Tetap semangat, jangan lupa untuk tersenyum dan jangan takut untuk bahagia ya guys ;)