Waspada Penyakit Hati

Hidup dalam bayang-bayang rasa iri, cemburu dan dengki adalah hidup yang paling menyedihkan. Tiga penyakit hati ini secara perlahan dan mematikan akan menggerogoti hati dan membuat kita menjadi buta, tak bisa melihat segala kebaikan yang datang. Bahkan lebih parahnya lagi selalu merasa gelisah dan merasa bahwa kebahagiaan orang lain adalah musibah buat diri sendiri.

Satu persatu orang yang menyayangi kita akan tersakiti karena penyakit hati ini. Mungkin mereka akan mundur secara perlahan. Dan tanpa kita sadari saat kita membuka mata mungkin mereka sudah pergi dan tinggal kita sendiri dengan perasaan sakit tak tertahan karena penyakit hati.

Kita boleh cemburu jika cemburu itu tidak memicu dengki. Cemburulah kalau itu bisa memacu semangat dan membuat kita semakin rajin dan giat. Tapi, jauhilah cemburu jika itu memicu dengki dan iri yang menyebabkan penyakit hati yang menyesakkan.

Saya tahu mudah berkata seperti ini, mudah berkata untuk menyuruh orang lain menjauhi penyakit hati ini. Tapi, pada realitanya perasaan itu suka muncul secara tiba-tiba tanpa kita sadari. Perlu manajemen hati yang baik dan perlu untuk memiliki rasa syukur atas setiap kejadian dan keadaan yang kita alami. Rasa syukur bisa membebaskan kita dari segala macam penyakit hati. Syukur, ikhlas, tawakkal dan qona’ah akan membuat hidup lebih tenteram dan damai.

Saya bukan orang baik seperti yang mereka kira, saya juga sering merasa iri dan cemburu, bahkan kadang saya merasa saya tidak pantas berteman dengan siapapun, karena saya takut akan sakit dan menyakiti mereka karena penyakit hati yang mungkin saya alami.

Tapi sepersekian detik kemudian saya berpikir kembali bahwa saya menemukan kebahagiaan ketika ada disekeliling orang banyak, saya menemukan kebahagiaan ketika bisa berbagi kebahagiaan dengan orang banyak, saya menemukan kebahagiaan ketika bisa berteman dengan orang banyak dan bersahabat dengan mereka.

Setiap orang punya waktunya masing-masing. Tinggal bagaimana kita berusaha dan berjuang sampai waktu kita datang.