Kuliah di Turki itu Berat?!

Selama ini saya hanya memposting cerita manis kuliah di Turki, jika kalian membaca postingan-postingan saya sebelumnya pasti kalian merasa bahwa kuliah di sini itu tidak ada kesulitan berarti sama sekali. well, sebenarnya tak selamanya semua itu manis indah tanpa hambatan tanpa kesulitan, karena hidup itu bukan seperti cerita FTV yang mulus indah tanpa perjuangan panjang. selalu ada saja hambatannya. Jangan berpikir kalau kuliah di sini itu cuman asik leha-leha jalan-jalan aja, kita juga belajar sampai keringat dingin mengucur. haha :D

sedikit berbagi cerita tentang pengalaman teman-teman dan juga pengalaman saya pribadi. berikut beberapa list kesakitan, kesedihan, kegalauan, kegamangan, keperihan yang kadang kita alami selama ini :

1. Bahasa Turki adalah kendala utama

sumber: memegenerator.net

Bisakah kalian bayangkan bagaimana rasanya jadi anak SD yang tiba-tiba dipaksa duduk di bangku kuliah? yeah, kebanyakan dari kita datang ke Turki tanpa tahu dan mengerti bahasa Turki sama sekali. memang di tahun awal itu kita mengikuti kelas persiapan bahasa Turki selama kurang lebih 9 bulan, setelah dapat sertifikat bahasa Turki baru kita memulai perkuliahan di tahun berikutnya. bahasa Turki itu tidak sulit tapi juga tidak mudah, mungkin kalau kata para lelaki bahasa turki itu seperti perasaan wanita susah susah gampanglah. hahah

Apakah kelas persiapan bahasa tadi cukup untuk menunjang perkuliahan kita? Bisakah kita mengikuti perkuliahan seperti layaknya mahasiswa lokal? Jawabannya, tentu saja tidak...

Untuk sekedar berkomunikasi sehari-hari saja tentu kelas bahasa tadi sangat membantu, kita bisa bicara kesana-kemari dengan penduduk asli sini, tapi sedikit berbeda dengan bahasa perkuliahan ada banyak istilah-istilah dalam matkul yang terdengar asing dan harus sering-sering buka kamus agar bisa paham. Tahun-tahun awal tentu menjadi tahun terberat dan masa penyesuaian yang terkadang bikin ingin pulkam saja, belum lagi kalau ketemu dosen yang cara berbicaranya cepat dengan logat dan aksen yang susah dimengerti. bikin plonga-plongo, semester awal kadang membuat kita merasa jadi manusia paling bodoh sedunia. saat ujian terkadang kita bukan bingung apa jawabannya tapi kita bingung apa maksud soalnya. Soalnya saja tidak paham gimana mau jawab, terus pas udah keluar ruangan baru paham maksud soalnya ternyata jawabannya kamu paham dan tahu banget, itu nyesek.

atau terkadang kamu susah banget untuk berpendapat mengungkapkan maksud kamu saat diskusi dengan teman atau dosen. Isi kepala sudah penuh dengan berbagai ide tapi susah untuk dijelasin pakai bahasa planet ini. Sebenarnya kuliah di sini itu enak jarang ada tugas menumpuk (*tergantung jurusan) tapi banyak tekanan dan stress.

2. Sudah berusaha sampai berdarah-darah tapi akhirnya harus berhenti di tengah

sumber: commentyard.com

Mungkin kalian bertanya-tanya apakah ada yang akhirnya memutuskan untuk pulang saja kembali ke tanah air sebelum lulus? jawabannya adalah... Tentu saja ada. 

Mereka bukan menyerah tapi mereka sudah berusaha sampai berdarah-darah ada juga yang katanya sakit tapi tak berdarah, ada juga yang mereka penerima beasiswa sampai beasiswanya dihentikan karena tak memenuhi batas ipk minimun yang disyaratkan. yang jelas semuanya berusaha. 

Yang tadinya tak pernah belajar saat di indonesia begitu sampai di sini jadi rajin belajar setiap hari sampai menginap di perpustakaan, rajin menyalin catatan sampai jari-jemarinya merah mengelupas-lupas karena menyalin catatan teman yang berlembar-lembar. Tapi, hasil tak selamanya seperti apa yang kita mau. Iya apalah arti sebuah nilai yang pentingkan prosesnya, tapi tetap saja. Kita-kita yang anak beasiswa ini harus memenuhi standar minimum yang ditentukan pemberi beasiswa atau kita harus menerima konsekuensinya. Kalau kalian mandiri alias biaya sendiri tetap saja kalau nilai kalian tidak mencukupi standar minimum maka kalian harus tinggal kelas, harus mengulang kembali satu semester sebelum naik ke semester berikutnya. Dan tidak naik kelas atau naik tingkat itu hal yang wajar terjadi di Turki.

Banyak dari kita yang berhasil dan naik ke tingkat selanjutnya sampai berhasil lulus, tapi ada juga yang akhirnya harus berhenti di tengah jalan dan tak lanjut di Turki.

3. Jadi orang asing yang kadang terasing

sumber: rumaysho.com

orang Turki termasuk ramah-ramah baik dan suka menolong, tapi terkadang ada juga satu dua yang menganggap orang asing itu akan selalu menjadi asing. mulai dari gaya bercandaan yang kadang berbeda. bahkan mungkin kalau kalian di sini kalian akan mengalami ketika masuk di kelas atau di aula seisi ruangan tertawa tapi kamu hanya plonga-plongo karena menurut kamu ngga ada yang lucu tapi menurut mereka lucu. atau mungkin mereka hanya akan membicarakan hal-hal yang ringan padamu tapi akan membicarakan hal yang serius dan berat kepada sesamanya karena mereka menganggap kamu itu asing bukan bagian dari mereka. 

4. Dipandang sebelah mata

sumber: memegenerator.net

Ketika berhadapan dengan matkul tertentu apalagi semester satu pasti banyak dari mereka yang akan bertanya padamu. Apa kamu paham? Kamu ngerti nggak yang dibilang sama dosen? Bisa nggak ngerjain soalnya? Menurutku tadi susah banget apalagi buat kamu? Pertanyaan yang terakhir itu kadang seperti meremehkan. Nah, ketika nilai kita keluar dan kita dapat nilai bagus mereka akan berkata mungkin dosennya kasian sama kita makanya dikasih nilai bagus atau mereka akan protes  karena mereka menulis jawaban lebih banyak berlembar lembar, masak kita yang orang asing dapat lebih bagus? 

Mereka mengira jika kita dapat nilai bagus itu karena dosennya kasihan atau pilih kasih dan menganggap wajar jika kita dapat nilai jelek. atau karena kita minjem catatan si A terus nilai kita lebih bagus dari si A jadinya dia ngga akan mau minjemin catatan lagi. (*nggak semua seperti ini, tapi ini beberapa pengalaman teman ya).

5. Antara cute atau aneh

Mereka akan selalu bilang kalau cara ngomong kita itu cute, kadang mereka juga tertawa saat kita salah ngomongnya, atau apalah itu. Sebenarnya cute sama aneh itu bedanya tipis. Apalagi kalau harus presentasi tentang matkul tertentu di depan teman-teman Turki lain_dan kalian masih tertatih-tatih ngomong bahasa Turkinya, entah mereka paham atau tidak. Ada juga satu dua dosen yang tak mau tahu bahasa Turki kamu harus sempurna seperti penduduk lokal. 

6. Rindu tapi terhalang jarak dan waktu

sumber: maudisini.com

Ditengah ujian yang semakin mendekat terkadang kita rindu sekali dengan keluarga di rumah. Perbedaan waktu yang cukup lumayan membuat komunikasi sedikit terhalang. saat di sini masih sore di rumah sudah malam dan semuanya sudah tidur. Ingin pulkam pun tidak semudah lima langkah. Butuh waktu 14 jam naik pesawat yang mana tiketnya pun tidak murah. Jarak yang jauh perbedaan waktu yang lumayan jauh membuat rindu berlumut_yang kadang sampai lupa bagaimana rasanya rindu itu sendiri. Kalau kamu manja dan dikit-dikit mengeluh, pikir-pikir lagi deh kalau mau kuliah jauh dari rumah.

Demikian secuil keasaman kuliah di Turki. jadi apakah kuliah di Turki itu berat? Iya berat bangetttt, lebih berat dari rindu yang Dilan bilang itu...haha, tapi kata emak nggak boleh bilang berat harus selalu senyum dan bilang mudah biar tersugesti di pikiran, hati dan terangkai dalam setiap doa agar beneran jadi mudah.

lebih terasa berat lagi buat yang gampang menyerah dan mengeluh. yang maunya instant dan disuapin, tapi akan terasa nikmatnya buat kalian yang punya jiwa pejuang...hahah, kalau kalian menyukai tantangan silakan datang ke sini, tapi kalau kalian terbiasa dengan hal yang instant saya tidak menyarankan untuk ke sini.

Bukan maksud menakut-nakuti tapi biar pada nggak kaget pas udah sampai sini :D


Semoga remah-remah info ini bermanfaat buat kalian...