Ramadhan di Izmir (Turki) dan Warung Makan
Marhaban
Yaa Ramadhan…., Alhamdulillah dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. wah,
tidak terasa sudah bulan ramadhan lagi, waktu berputar cepat ternyata dan kali
ini adalah Ramadhan kedua saya di Turki. Di tempat saya ini puasa dimulai dari pukul 03.50 – 20.40,
iya kita buka puasanya jam 20.40. Kalau di Indonesia buka puasa sekitar jam
18.00, jam segitu di sini masih terang benderang mataharinya. Bulan puasa kali
ini kebetulan bertepatan dengan Ujian akhir semester dan musim panas di mana
suhu mencapai 32 derajat celcius.
Bagaimana
sih rasanya puasa di Negeri orang? Rasanya tuh nano-nano, tapi tetep asik. Biarpun
di Turki mayoritas penduduknya muslim tapi nuansa Ramadhan tidak begitu terasa
di kota Izmir tempat saya tinggal ini, mungkin karena Izmir adalah kota ‘spesial’ dan konon merupakan kota
tersekuler di turki. Di Izmir ini lebih ke nuansa Eropa biarpun
terletak di benua Asia.
Hari
pertama saya masuk ujian final di bulan Ramadhan dibuat kaget oleh keadaan di
sekitar. Saya kira dulu di Izmir kalau Ramadhan kafe-kafe dan kantin kampus
akan sepi. Tapi, malah makin rame karena ujian. Jadi, para mahasiswa pada
belajar sambil sekedar minum teh dan kopi andalan Turki. orang berlalu lalang
dengan santainya sambil makan dan minum. Udah Ramadhan tahun kedua di sini tapi
baru sadar kalau di Izmir begini*gubrak_kemana aja hida selama ini-_-
Kemarin sempat sedih dengar berita di Indonesia tentang razia warung makan pinggir jalan sampai barang dagangannya disita tanpa diganti. katanya sih untuk 'melindungi dan toleransi' buat yang puasa, ya Allah emang selemah itukah iman umat muslim sampai harus dirazia gitu tempat makan yang buka siang hari. Nah, warung makan yang buka siang hari kan ditujukan buat yang nggak puasa, kalau memang maksudnya untuk toleransi mungkin lebih baik kalau cuman diingatkan agar warungnya dipasang tirai penutup agar tidak mencolok gitu misalnya. sepertinya harus belajar dari Izmir nih, disini yang puasanya 17 jam aja nggak masalah tempat makan buka dimana-mana. malah dengan begini bisa menambah tingkat keimanan kita sebagai umat muslim, bisa kuat nggak menghadapi godaan makanan ini. hehehe... salam perdamaian :D
Kemarin sempat sedih dengar berita di Indonesia tentang razia warung makan pinggir jalan sampai barang dagangannya disita tanpa diganti. katanya sih untuk 'melindungi dan toleransi' buat yang puasa, ya Allah emang selemah itukah iman umat muslim sampai harus dirazia gitu tempat makan yang buka siang hari. Nah, warung makan yang buka siang hari kan ditujukan buat yang nggak puasa, kalau memang maksudnya untuk toleransi mungkin lebih baik kalau cuman diingatkan agar warungnya dipasang tirai penutup agar tidak mencolok gitu misalnya. sepertinya harus belajar dari Izmir nih, disini yang puasanya 17 jam aja nggak masalah tempat makan buka dimana-mana. malah dengan begini bisa menambah tingkat keimanan kita sebagai umat muslim, bisa kuat nggak menghadapi godaan makanan ini. hehehe... salam perdamaian :D
Dengan
segala plus minusnya kota Izmir tetap menjadi kota yang nyaman, ramah
dan menyenangkan untuk para pelajar. Orang-orang di sini baik-baik dan suka
menolong, selain itu biaya hidup di izmir juga cukup terjangkau jika
dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya.
Hayırlı Ramazan...:)
Komentar
Posting Komentar