Pengalaman Tes IELTS (IELTS on Computer)


Sumber: dokumen pribadi

Awal tahun begini pasti mulai ramai pembukaan beasiswa baik dalam maupun luar negeri. Salah satu persyaratan beasiswa biasanya adalah sertifikat bahasa Inggris baik TOEFL, IELTS atau sejenisnya, tapi yang paling common biasanya adalah IELTS. Nah, tepat hari Selasa, 30 Januari 2024 saya melakukan uji nyali dengan mendaftar IELTS di IDP Jakarta melalui website untuk melakukan tes pada hari Sabtu, 17 Februari 2024. Waktu itu memang saya agak nekat mendaftarnya karena rasa penasaran saya yang cukup tinggi, dari dulu ingin ambil tapi maju-mundur terus akhirnya Bismillah langsung daftar saja biar tidak mundur-mundur lagi. 
sumber: dokumen pribadi

Sebenarnya saya sudah memikirkan persiapan untuk IELTS sejak Oktober 2023 tapi baru mulai menyiapkan November 2023 dan menggunakan mode slow-santai saja. Kemudian, pada awal Januari 2024 memutuskan untuk ambil TOEFL ITP saja karena lebih murah karena sebenarnya saya bisa menggunakan ini dulu, tetapi ternyata saya masih sangat curious dengan IELTS akhirnya pada akhir bulan daftar juga (mohon maaf memang anaknya kebanyakan mikir jadi gini). Jujur, agak overthinking di bagian writing karena aslinya tidak suka menulis dan tidak begitu kreatif memainkan kata. Jadi, beberapa hari sebelum tes saya menonton beberapa video youtube dan juga mencoba latihan writing sendiri. 

long story short tibalah hari yang dinantikan. Saya memilih melakukan Speaking terlebih dahulu, kemudian setelah dhuhur dilanjutkan dengan Listening, Reading, dan Writing.

Sumber: dokumen pribadi

Qadarullah... di hari H tes saya sedang sakit pilek dan batuk grok-grok jadi saya berangkat lebih awal kemudian selama menunggu saya bolak balik ke toilet untuk batuk hahaha. Setelah menunggu beberapa lama kemudian nama saya dipanggil oleh staff IDP untuk melakukan registrasi, yaitu cek detail identitas diri peserta, pengambilan sidik jari telunjuk kanan, foto, dan tanda tangan daftar hadir

Speaking
Sebelum memasuki ruangan saya diminta untuk menaruh segala barang di loker dan hanya membawa Id saja, setelah itu melakukan scan sidik jari dan masuk ke ruang ujian untuk tes speaking dengan examiner (native speaker). Tes ini berlangsung kurang lebih selama 14 menit, di awal examinernya menggunakan masker kemudian melepas maskernya (kalau tidak salah ingat, karena  saya bisa mengingat senyumnya berarti beliau melepaskan masker kan...hehe). Bagian ini terdiri dari tiga sesi, sesi pertama tanya jawab tentang kita seperti biasa masih ringan-ringan, kemudian masuk ke tahap kedua kita diberikan selembar kertas dengan topik tertentu dan kita diberi waktu 1 menit untuk merencanakan jawaban kemudian diminta untuk berbicara terkait topik tersebut selama 2 menit tanpa jeda, part ketiga adalah tanya jawab yang agak berat berdasarkan paparan sebelumnya dengan beberapa bumbu tambahan. 
Pada tahap ini examinernya sangat ramah dan supportive jadi walau terkadang suka blank dikit beliau sangat membantu. 

Listening
Setelah makan siang dan sholat, lanjut berikutnya adalah Listening, Reading, dan Writing. Sebelum mamasuki ruangan, peserta diminta untuk menaruh seluruh barang apapun itu termasuk jam tangan di loker dan hanya boleh membawa Id saja. Peserta dipanggil satu-per satu untuk memasuki ruangan dengan menunjukkan Id, menyebutkan nama dan tanggal lahir kemudian scan sidik jari. Pada ruangan tersebut ada kurang lebih 10 meja dengan cubicle yang sudah dilengkapi dengan kertas detail informasi peserta, layar monitor, keyboard, mouse, headphone, aqua gelas, pensil dan kertas kosong. Selanjutnya setiap peserta akan diberikan Username dan password untuk login dan memulai tes. Listening berlangsung selama 30 menit dengan jumlah 40 soal. Suara dari listeningnya jernih dan kita bisa mengatur volume suaranya sesuai yang kita inginkan, saran pada bagian tes ini tetap fokus dan jika ada yang terlewatkan jawab sebisanya saja dan langsung lanjut ke soal berikutnya, jangan sampai terpaku pada satu soal sehingga melewatkan soal lainnya karena audio terus berjalan.

Reading
Tes IELTS dengan komputer begini sangat nyaman apalagi pada bagian reading kita bisa mengerjakan soal dan membaca passage pada halaman yang sama, sehingga tidak perlu bolak balik kertas. Selain itu, kita juga bisa meng-highlight setiap kata atau kalimat yang merupakan keywords dari jawaban. Waktu pengerjaan soal reading adalah 40 menit untuk 40 soal. 

Writing
Kemudahan lain yang ditawarkan oleh IELTS on computer adalah saat bagian writing kita tidak perlu bersusah payah jika ingin menghapus dan menambah kalimat ataupun merubah paragraf, selain itu juga tidak perlu susah-susah menghitung jumlah kata karena semua sudah tertulis di sana ada berapa kata yang sudah kita ketik. Pada bagian ini saya cukup keteteran karena berpacu dengan waktu. Saya terlalu terpaku mengerjakan task 1 tentang Pie chart dan diagram sehingga hanya memiliki waktu 30 menit untuk mengerjakan task 2 yang sebenarnya memerlukan lebih banyak kata. Tapi Alhamdulillah...pada detik-detik terakhir saya bisa menyelesaikan bagian ini sayangnya tidak sempat mengoreksinya kembali. Waktu pengerjaan bagian ini adalah 60 menit, idealnya 20 menit dialokasikan untuk task 1 dengan minimal 150 kata dan 40 menit untuk task 2 dengan minimal 250 kata.

Alhamdulillah, untuk percobaaan IELTS pertama saya dengan kondisi yang kurang fit dan persiapan yang cukup mendadak_mendapatkan hasil yang saya butuhkan, band score masing-masing bagian tes dan overall band score-nya sudah bisa memenuhi syarat universitas yang akan saya tuju, tinggal fokus ke persyaratan lainnya. Hasil IELTS ini bisa saya akses  tiga hari setelah tes yaitu pada hari Selasa, 20 Februari 2024 pada situ website IDP. 

Overall, saya sangat merekomendasikan teman-teman semua untuk mengambil IELTS-Computer Based daripada IELTS Paper Based karena lebih nyaman dan efisien. Jangan lupa untuk jaga kesehatan dan lakukan persiapan secara matang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara Pembuatan SKCK untuk Visa Studi ke Luar Negeri

Naskah Drama Bahasa Arab

Penyetaraan ijazah Luar Negeri DITOLAK