Berpasrah

Sumber: dokumentasi pribadi

How strange is it to cry while eating? 

Tapi sebenarnya tidak aneh kok, I did it. Karena satu dan lain hal akhirnya beberapa hari lalu saya menangis saat sedang lunch di kantor. untung lunchnya di balkon jadi tidak banyak orang yang melihat. Kadang menjadi sosok yang selalu kuat itu capek banget, sekali dua kali beberapa kali menangis tidak apa-apa. menangis itu bisa melembutkan hati dan melegakan pikiran. haha...

Terkadang kita ikhtiar sekuat tenaga mati-matian, doa terus tiada henti tapi kita lupa satu hal, kita lupa buat bertawakkal dan berserah diri. lupa untuk merelakan, memasrahkan dan mengembalikan segalanya ke Yang Maha Kuasa. Boleh mention keinginan spesifik, boleh mention nama, boleh mention apapun dalam doa tapi suka lupa untuk mengembalikan semua keputusan kepada Allah. Akibatnya apa? kecewa yang mendalam karena terlalu holding on akan sesuatu yang sebenarnya bukan menjadi takdir kita. terkait menyeimbangkan between letting go and holding on ini memang susah-susah gampang untuk dilakukan. 

Tapi setelah saya ingat-ingat kembali ketika saya sudah berusaha semaksimal mungkin, berdoa dan pasrah saat itu Allah memberikan jalan dan arahan tentang kemana kita harus mencondongkan diri tentang suatu urusan. untuk sampai di titik menemukan kecondongan ini memang kadang berat, berliku dan sesak. stepnya biasanya semangat menggebu-tidak terima-menyerah-sedih berkelanjutan-penerimaan-pasrah-ikhlas-lalu menemukan jalannya.

Menggenggam sesuatu terlalu erat itu memang tidak baik, menggantungkan harapan kepada manusia itu juga salah besar. tapi kita suka lupa dan merasa semua yang ada di hidup kita adalah mutlak milik kita. Pada dasarnya kita tidak pernah memiliki apa-apa di dunia ini, Allah bisa kapanpun mengambil apa yang ada di hidup kita. Seni merelakan adalah skill yang harus kita miliki agar hidup ini bisa lebih damai. Tapi sekali lagi itu sulit, bahkan untuk orang yang sedikit ambis dan sedikit perfectionist seperti saya ini masih suka khilaf dan mewajarkan untuk mengenggam erat semua keinginan dan bersandar pada manusia.

Terus semangat dalam meraih apapun itu dalam hidup, tetap positive thinking berusaha keras, berdoa dan jangan lupa untuk pasrah dan ikhlas. Jika sesuatu itu memang untukmu maka akan kembali menghampirimu sejauh apapun kamu menjauh pun sebaliknya sedekat apapun kamu dengan sesuatu hal kalau bukan takdirmu maka akan menghilang darimu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara Pembuatan SKCK untuk Visa Studi ke Luar Negeri

Naskah Drama Bahasa Arab

Penyetaraan ijazah Luar Negeri DITOLAK