Memeluk dalam Doa
Kamis pagi saya masih
menjalani rutinitas seperti biasanya berangkat ke kantor dan saat jam makan
siang tiba saya memutuskan untuk makan di luar bersama dengan beberapa teman
kantor. saat itu kita bersendau gurau dan becanda haha hihi sambil makan soto
yang katanya enak banget. Tapi anehnya saya justru merasakan sebaliknya, selama
beberapa hari ini nafsu makanku turun walau berat badanku tetap cenderung
stagnan tidak turun. tapi hari itu rasanya feeling tidak enak saja dan seperti
familiar dengan rasa ini tapi sulit untuk mengidentifikasinya. Selesai makan
siang kami kembali ke kantor, saat sampai kantor saya langsung mengecek hp yang
dari tadi tidak ku sentuh.
Ada beberapa notifikasi
di grup chat keluarga dan isinya beberapa vn pun juga vn dari ibuk di chat
pribadi Whatsapp. Dalam hati mengira ini mungkin ibuk mau nanya kali ya
saya udah makan apa belum tapi kok tumben vn, biasanya kalau saya ditempat
kerja ibuk tuh ngechat tulisan aja, langsung saya dengerin isi vn.nya.
DERRRRRRRRR..... langsung blank setelah memutar vn nya untuk pertama kali, saya
mencoba mencerna kalimatnya baik-baik tetapi saya masih bingung dan ngga tau
harus bagaimana. akhirnya saya dengarkan lagi vn dari ibuk dan saya buka-buka
chat grup keluarga. INNALILLAHI WA INNAILAIHI RAJIUN.... langsung berucap dan
lemes seketika. kaya masih mencoba mencerna dan menerima berita duka yang
disampaikan oleh ibuk.
Hal terberat dari tinggal jauh dengan keluarga adalah saat seperti ini. Ketika orang yang kamu sayangi harus pergi tapi kamu tak ada disampingnya menemani kepergiannya. Ini bukan kehilangan yang pertama tapi rasanya tak pernah bisa terbiasa, sakitnya tetap sama sedihnya tetap sama seperti saat pertama kehilangan orang terkasih. Apalagi saat kamu sadar ketika rindu hanya akan sekedar menjadi rindu, sudah tak bisa lagi memeluk dan berjumpa.
Tepat siang itu
nenek_ibunya ibuk telah kembali ke sisi Allah SWT. Jujur dalam hati masih
bertanya-tanya kenapa hari ini? Kenapa sekarang? Padahal saya besok balik lho
nek, Padahal besok kita bisa ketemu, padahal saya masih mau cium tangan nenek
dan meluk nenek erat-erat. Tanpa sadar tiba-tiba udah banjir air mata aja,
karena udah gabisa mengontrol air mata yang keluar akhirnya saya memutuskan
untuk pulang ke kos dan ijin (ijinnya pun akhirnya via chat karena gamau
keliatan sama yang lainnya kalau saya lagi nangis). Dari dulu saya banyak
menghabiskan waktu sama nenek, waktu kecil saya tinggal dan tidur bareng
nenek dari belum sekolah sampai lulus SD, rumah kita juga deketan hanya jarak
berapa langkah aja jadi sebenarnya dari dulu saya selalu bareng-bareng sama
nenek dan ngintilin nenek kemanapun. Nenek ini orangnya baik
banget, orang yang paling care sama saya. kalau punya apa-apa
pasti saya yang dicari duluan, kalau saya sakit pasti yang paling bingung dan
siaga, kalau saya ga keliatan ada di rumah pasti bingung nyariin, kalau saya
lagi merantau pasti antusias banget pas saya telpon dan selalu nungguin kapan saya
balik. Dan masih banyak lagi kenangan-kenangan indah bersama nenek.
Alhamdulillah nenek juga selalu menjaga sholatnya, anak-anaknya rajin
mendampingi nenek buat tetap sholat walau dalam kondisi sakit terutama Pak Lek
yang telaten banget dampingi nenek biar tetap bisa sholat walau dalam keadaan
apapun. Semoga sakitnya nenek kemarin sebagai penggugur dosa dan InshaAllah
nenek meninggalnya husnul khotimah, surga menanti nenek.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا
Komentar
Posting Komentar