Pengalaman Kuliah di Turki (part 2)
educations.com |
Memasuki
tingkat dua pelan pelan saya mulai terbiasa dengan pengajaran di kelas
menggunakan bahasa Turki. Apa? Tingkat dua mulai paham? Tingkat satu ngapain
aja?
Jujur, untuk bisa paham dan
berbicara bahasa turki layaknya bahasa ibu tak semudah masak air. Tapi, tetap saya masuk di kategori paham, bukan expert :D
Saya masih angkat tangan jika harus
menulis skripsi pakai bahasa Turki, kemarin semester 4 dapat tugas bikin paper
saja saya request pakai bahasa inggris, untung Hoca (sebutan untuk dosen di
Turki) sangat pengertian dan dengan senang hati mempersilahkan saya untuk
menulis paper menggunakan bahasa inggris.
Saya beruntung karena
di kampus jurusan saya bilingual Inggris-Turki. jadi ada beberapa mata kuliah yang
menggunakan bahasa Inggris dan ada beberapa yang menggunakan bahasa Turki.
jadi, tidak seratus persen bahasa Turki.
Kalau menurut pandangan saya, kuliah
di Turki itu sebenarnya mudah. Yang membuat kesulitan adalah bahasa. Ya, bahasa
adalah kendala utama. Bayangkan saja, kita tidak pernah tahu sama sekali bahasa
Turki lalu kemudian datang ke Turki hanya ikut kelas bahasa Turki selama 9 bulan
kemudian langsung masuk di bangku kuliah. Semester awal adalah semester yang
berat. Tapi dari hari ke hari makin kerasa bedanya makin kerasa peningkatannya.
Dan sejauh pandangan saya orang Indonesia termasuk mudah untuk beradaptasi
dengan semua ini. Percayalah, belajar di luar negeri tidak semudah yang kalian
bayangkan dan kalian lihat di tivi tivi :D
Tapi saya juga tak bisa pungkiri
bahwa kuliah di luar negeri itu mengasyikkan. Banyak pelajaran berharga yang
bisa kita dapatkan dengan menempuh jarak ribuan kilometer untuk menuntut ilmu di
negeri orang.
Semester 3 kemarin saya lalui dengan
lika-liku yang membuat saya senam jantung. Ada beberapa pelajaran yang entah
dosennya kurang jelas atau saya yang nggak jelas.hehe,. tapi Alhamdulillah
semua tetap bisa dilalui dengan lancar. Biarpun harus jatuh bangun dengan nilai
yang ya, bisa dibilang sedikit di bawah
ekspektasi. UTS berjalan lancar dengan nilai yang bisa bikin senyum, tapi entah
karena banyak pikiran atau karena memang saya kurang belajar serius saat UAS
nilai saya jatuh. Tapi, yasudahlah nilai memang penting tapi proses lebih
penting lagi. Memasuki semester 4 saya bertekad bahwa saya harus bisa dapat IP
tinggi biar mengangkat IPK. Sebenarnya saya sudah mulai bisa belajar untuk
tidak begitu memusingkan soal IP tapi emang dasarnya perfeksionis jadi tetep
aja dipikir. Disela kesibukan mengurus kegiatan di luar kampus saya berusaha untuk
paham tiap mata kuliah, saya harus bisa paham saat di kelas jadi ketika nanti
mau ujian saya bisa belajar cukup sebentar saja karena sudah paham.
Dan karena pada akhirnya saya
memutuskan untuk mudik lagi di summer holiday tahun ini dan saya ingin berlebaran
di kampung halaman makanya saya harus bisa lulus semua matakuliah tanpa remidial
atau saya harus mengulang tahun depan. jika saya mengikuti remidial
itu tandanya saya tidak bisa berlebaran di rumah karena jadwal remedial
bertepatan dengan beberapa hari sebelum dan sesudah lebaran.
Dengan tekad Bismillah belajar yang
rajin dan keyakinan yang kuat akhirnya saya memutuskan untuk mudik beberapa
hari sebelum lebaran dimana saat itu hasil ujian belum keluar. Saya sudah siap
dengan segala konsekuensinya, jika saya memang harus remedial maka saya tidak
akan bisa ikut dan saya harus mengulang mata kuliah itu tahun depan. Tepat saat
hari keberangkatan saya ke Indonesia, di bandara saya menerima notifikasi di hp
dan semua mata kuliah sudah keluar hasil ujiannya dan sungguh di luar dugaan.
Saya bisa lulus semua mata kuliah tanpa remedial dan mendapat nilai yang
menurut saya berlebihan. Alhamdulillah, ini tak lepas dari doa orangtua dan
teman teman. Setelah sempat jatuh di semester 3 ternyata bisa bangkit lagi di
semester 4. Semoga terus baik sampai lulus.
Di Turki hanya sedikit yang bisa
berbahasa inggris. Jadi ketika ada
pelajaran yang menggunakan bahasa inggris maka banyak dari teman kelas yang
berlari kearah saya, entah sekedar meminta catatan atau meminta jawaban untuk
tugas yang diberikan. Tapi kita bersimbiosis mutualisme, ketika saya butuh
bantuan dengan mata kuliah yang memakai bahasa turki mereka pun selalu siap
siaga memberikan bantuan. Tapi, kita hanya saling membantu di luar ujian ya.
Kalau sedang ujian kita tidak akan bertukar jawaban kok :D
Intinya ya kuliah di luar negeri itu
tidak semudah cerita di FTV itu. Tapi memang menyenangkan kok, menyenangkan
banget. Biarpun tidak mudah tapi saya juga tidak bisa bilang sulit. Yang jelas
kalau kita mau dan yakin pasti kita bisa. Kita bisa karena kita yakin dan
percaya.
Jatuh bangun itu biasa dalam hidup (termasuk jatuh bangun saat kuliah), yang terpenting bukan kenapa kita jatuh tapi bagaimana kita bisa bangkit, berdiri dan berjalan lagi setelah jatuh ;)
Assalamualaikum. Kaak, ceritanya seru banget :') btw aku mau tau kuliah di turki itu berapa tahun kak S1-nya?
BalasHapusAku kepengen banget kak kuliah ke sana dari dulu :') semoga bisa kayak kakak ��
Waalaikumussalam...
HapusHalo, kuliah s1 normalnya 4 tahun. Tapi karena saya belum bisa bahasa turki pas awal dateng kesini jadi harus ikut turkish preparation class selama satu tahun pertama sebelum mulai perkuliahan😊
halo aku dhanput anak FEB di salah satu kampus di Jogja, menarik dengar cerita kmu :)..... ada beberapa hal yang mau akau tanyain terkait prioritas pilih universitas yang menyediakan jurusan business administration. Kalau minta kontak emailnya boleh?
BalasHapusbisa langsung email ke hidezehra@gmail.com
HapusAssalamu'alaikum ka, saya senang bisa membaca tulisan kakak dan bisa tahu gambaran mengenai perkuliahan di Turki. Saya sekarang sedang duduk di kelas 12 dan berniat melanjutkan studi ke Turki, kalau kakak tidak keberatan, saya boleh minta personal contact kakak untuk bertanya lebih detil tentang beasiswa Turki tidak, kak? Terimakasih sebelumnya:)
BalasHapusWaalaikumussalam...
HapusHii, senang bisa berbagi cerita😊
Bisa email aja ya ke hidezehra@gmail.com
Tapi maaf slow respond😅
Ka kalau mau daftar beasiswa turki ini tapi pas deadline nilai smt 6 nya belum keluar (jadi tidak lengkap) gimana ya ka? Dan pengurusan passport sebaiknya dilakukan kapan ka? Terimakasih
BalasHapusHi, kalau belum lengkap sertakan sampai semester 5, tapi kayaknya uda keluar deh semester 6 nya😅 saya dulu baru bikin passport pas sudah dinyatakan lolos beasiswa😊
HapusAssalamu'alaikum ka mau nanya, pengisian grade, grade scale dan grade decimal di bagian informasi education itu bagaimana ya ka? Terimakasih sebelumnya
BalasHapus